TEAM
DUO MAUT………………….???
Syukur
Alhamdulillah dipanggil lagi jadi guru bmd dengan tantangan berat yaitu guru
yayasan dan pastinya beda kondisinya seperti saat jadi guru drilling kelas 3
SMA. Menatap ke depan dengan penuh semangat dan harapan. Namun, dalam benak
masih ada tanda Tanya “Mengapa BMD ada SMK nya?”kala itu saya cuek aja, ikuti
aja sistem yang ada yang penting bisa kembali ke Jogja lagi untuk berkarya.
Aneh guru Fisika dan IPA dalam 1 kali tatap muka dan per kelas hanya diberi
waktu 2 jam pelajaran bahkan perminggu hanya sekali tatap muka padahal, waktu
di SMA bisa sampai 6 jam pelajaran. Pusing, silabusnya banyak yang harus ku
berikan tapi dilapangan cuma dapet 2 jam pelajaran belum lagi dengan
siswa-siswa BMD yang banyak karakternya serta unik. Saat masuk mengajar di VHS
langsung diospek sama anak-anak GAD kelas X kala itu.
Saatnya
masuk kelas X GAD dan siap sedia mengajar pelajaran fisika. Ketika masuk kelas yang pertama kelas amat
sangat gaduh, saya coba untuk komunikasi dengan anak-anak namun tak ada satupun
yang merespon. Situasi dikelas itu sangat pepak kata orang jawa bilang, ada
yang tidur, ada yang ngobrol dengan temannya, ada juga yang hanya diam dan
melihat saya saja tanpa ekspresi. Biasanya trik guru ketika menghadapi kondisi
itu ada yang marah dan ada pula yang mendiamkannya saja, saya pilih diam selama
10 menit agar mereka menyesal dan merasa bersalah/ gak enak sama gurunya. Eh,
mereka malah semakain ramai dan membabi buta ulahnya “duh gusti!!!”.saya minta
untuk berdoa, iya berdoa sih sesudanya tetep aja ramai “huft”. Kemudian saya
bertanya pada mereka “kenapa kalian masih ramai? Apakah hari ini kalian tidak
mau pelajaran? ”salah satu siswa menjawab “ms, kemarin ms catur juga kami ospek
lho kayak ms sekarang” dengan seketika saya menjawab “wow, kenapa?” Tidak
apa-apa kok ms, malah kemarin ms catur sampai nangis, kok ms gak nangis kayak
ms catur ? anak-anak kemudian tertawa terbahak-bahak. Senyum simpul saya
berikan pada mereka kemudian dengan
sedikit wajah berwibawa saya bilang “ ms pernah ngajar di kelas yang lebih
ramai, ini mah belum ada apa-apanya atuh”. Sontak mereka tercengan dan bertanya
terus kelasnya seperti apa ms? Inikan sudah parah?.”ini belum seberapa keles”
jawab saya. kata inilah senjata saya ketika menghadapi anak-anak yang ramai
agar mereka diam dan mau mendengarkan dan memperhatikan pelajaran saya.
Suasana
kelas sudah mulai tenang dan mulai pada focus melihat saya. Salah satu siswa
bertanya panggil saja namanya apik “ms pernah mengajar dimana saja?”. dari
pertanyaan tersebut malah pelajaran pending sebentar, demi pertemuan pertama
okelah agar kondisi selanjutnya anak-anak takluk pada pelajaran saya. Kemudian
saya muai bercerita, ms pernah ngajar di SMA Internasional BMD nak, tapi hanya
sebagai guru drilling selama 1 tahun kemudian ms pulang kampung dan mengajar di
SMK jurusan otomotif dan di SMP berbasis islam terpadu boarding school.
Kemudian suasana kelas berubah menjadi hening Rasa hati ini nyaman sekali,
“yes, yes sukses” dalam hati kecil saya berkata seperti itulah . Fatah kemudian
bertanya ms kalau anak sana ramai ms apain tu anak?, dengan senyum simpul saya
jawab “ fatah diSMK yang ms ajar dulu semi militer dan sangat disiplin jika
mereka ramai atau melakukan kesalahan konsekuensinya adalah hukuman fisik
(lari, hormat bendera, jalan jongkok, merangkak, push up, guling-guling). Kelas
menjadi gaduh kembali setelah saya bercerita . mengenai pengalaman saya selama
mengajar di salah satu sekolah SMK di magelang. Kemudian ada salah satu siswi
sebut saja namanya iput dia bertanya “ ms, ada ceweknya nggak disana?” “ada-lah nak tapi tidak banyak hanya
beberapa saja” jawabku. Setelah mereka tenang, saya mulai berkenalan dengan mereka kemudian kami membuat
kontrak belajar. Hari pertama mengajar bukan hal pertama pelajaran yang harus
mereka dapatkan tapi bagaimana caranya serorang guru membuat nyaman mereka,
membuat mereka senang dan mengenali gurunya begitu juga dengan guru dengan
siswa. Salah satu hal yangpenting adalah mentransfer ilmu adalah sklii
komunikasi , separah apapun kelas guru adalah penguasa kelas yang adil, tapi
ini menurut saya lhoo…..
Sebelum pelajaran diakhiri, meskipun baru saja
kenal, mereka sungguh menyenangkan,
mereka memberikan wejangan kepada saya *ms jangan banyak pr, ms jangan
galak-galak, ms jangan banyak tugas ya dan kami boleh santai, ms jangan kayak
ms yang dulu ya*…..hahahhaha saya malah jadi krik-krik, semangat belajar mereka
saya sambut dengan senyuman kecil dan jawaban okey. Menjadi seorang guru fisika
adalah tantangan yang berat bila tidak dilaksanakan namun akan menjadi ringan
dan menyenangkan bila tugas tersebut terselesaikan. Kembali melanjutkan kelas
pada hari berikutnya dikelas xi pcm sontak kaget sekali siswanya hanya 6 orang
dan subhanallah unik-unik sifat serta karaketristiknya, ada yang pintar sekali
gambar namun sering skip ketika pelajaran, apabila dipanggil dan diajak diskusi
kenapa telat kamu gak mau sekolah? Jawabannya "ms, sekolah tu buat apa?
Banyak orang diluar sana sukses tanpa sekolah", dalam hati saya keren
sekali anak ini pemikirannya bisa melompat jauh. Ketika diskusi dan menyinggung
mengenai mamanya, dia bernada agak pelan namun ketika menyinggung mengenai papa
dia beecerita menggebu-gebu. Usut punya usut anak ini ternyata telah lama
ditinggal ibunya, ibunya telah tiada. hampir semua guru pernah ia lukai dengan
perkataannya, nasehat dan teguran yang guru berikan selalu dia perdebatkan
sampai hampir semua guru kesal dengannya. Di dalam kelaspun selalu membuat
gaduh dan bertengkar dengan siswa yang lain. Namun, dibalik sosoknya yang keras
seperti itu dia memiliki cita-cita yang sangat mulia “menikah di waktu muda”.
Ketika saya bertanya kenapa kamu pingin menikah muda?, ms aku pingin lihat
anakku bahagia, tidak seperti aku seperti yang ms lihat saat ini. Aku masih
muda, aku bisa mengasuh anakku dengan baik dan dengan penuh kasih sayang.
Masih mengenai observasi seluruh siswa vhs.
Setelah xi pcm berlalu dengan keusilan dan keunikan mereka, berlanjut ke kelas
X pcm. X pcm sangat luar biasa, anaknya nurut dengan guru, manis-manis, ramah
dan hampir tidak ada riak yang bergejolak dari 13 siswa hanya 1 yang nyleneh
tapi masih bisa diatur dan dikendalikan, hampir semua guru suka dengan kelas
ini. Berlanjut ke kelas XI gad, mengejutkan jumlah siswa nya hampir sama dengan
XI pcm hanya selisih satu jadi jumlahnya cuma 5 orang dengan 5 karakter yang
menurut saya unik. 2 siswa berkebutuhan khusus, 2 siswa dalam keadaan baik-baik
saja dalam artian bahwa mereka benar-benar ingin serius belajar, 1 siswa
menurut saya baik-baik saja namun membutuhkan perhatian khusus dan ekstra sabar
dalam menasehatinya karena tidak pernah masuk sekolah dan jika masuk sekolahpun
terlambat. Awalnya masuk XI gad semangat sekali saya, pertama masuk melihat
siswa yang sebut saja namanya prity dengan wajah awut-awutan, mata agak sipit
dan lesu kurang semangat, melihat lagi ke sisi kanan seorang siswa berkacamata,
tinggi semampai sedikit agak chainis dengan semangat yang menggebu-gebu,
melihat lagi ke arah kiri, melihat dua siswa putra putri yang energinya 100%
yang membuat saya tambah semangat dan terakhir melihat siswa yang sebut saja
namanya eza dengan wajah ngantuk, senyum simpul dengan balutan gigi behel, dan
wajah yang putih bersih.
Memulai perkenalan dengan cerita dan kontrak
belajar adalah hal yang paling seru, diskon mendiskon kaya orang jualan,
pastinya siswa akan minta toleransi waktu masuk, toleransi pengerjaan tugas, toleransi
makan dikelas bahkan minta toleransi untuk tidur. Asalkan mereka nyaman dan
lebih enak belajarnya dan tidak menganggu dan menghambat pelajaran terlalu lama
biasanya saya iyakan, mengapa seperti itu?, karena sebagian besar anak benci,
tidak care, malas melihat, mendengar yang namanya fisika, dengar kata fisika
pastinya bilang "yach fisika lagi, fisika lagi" oleh karena itu
buatlah mereka merasa nyaman dengan kelas kita meskipun dalam hati kecil ini
ketika ada anak yang ramai, rasanya kesel dan pingin marah, disitulah ternyata
ladang amal kita sebagai guru, harus sabar dan ikhlas biar ilmunya sampai,
meskipun terkadang harus marah namun ketika ingat dengan ibadah pastinya akan
sirna kemarahan tersebut.
Semua sanggat unik, sangat menarik, sangat
menyenangkan benar-benar terkesan sekali berada disekolah ini. Suatu ketika
saya mendapatkan surat undangan lomba roket air di UMY yang didisposisikan ke
saya. Bingung, siapa yang mau ikut?, gimana cara buatnya? sampai belajar lewat
internet maupun youtube. Tidak lama ambil pusing kemudian, woro-woropun dimulai
“ayo anak-anak siapa yang mau ikut? Hanya khusus gad saja lho karena yang ada
materi penerapan hukum impuls dan momentum hanya ada di kelas GAD”, Alhamdulillah
6 anak tertarik mengikuti lomba ini fatah, iput, rayen, aldo, jons dan rafli
mereka sangat bersemangat sekali . karakter mereka sangat unik sekali fatah
tipe anak yang suka becanda, suka pelajaran menghitung/pelajaran exsak, sangat
suka bereksperimen dan mencoba. Iput dalam anggota tim dia cewek sendiri,
paling tegas, paling bisa ngemong temen-temennya, nurut apa yang dikatakan oleh
gurunya. Rayen dengan rambut keriting, tubuh gemuk, dengan ide-ide yang sangat
keren luar biasa, dan kreatif. Aldo anak
ini termasuk ke dalam golongan anak yang cerdas, nurut dengan guru dan sering
konflik sama temen-temennya ketika mengerjakan tugas apapun dipelajaran fisika.
Jons anak yang super cuek, pendiem, skill bagus tapi sayang ketika pelajaran
berlangung gak fokus dan gak serius karena dia pernah bilang “ms, aku mau
serius belajar semuanya kalo sudah kelas XII, ni baru kelas X, aku mau
seneng-seneng dulu mau nyante”, disitu langsung saya tepuk jidat dan it’s okey,
ms akan tagih janjimu di kelas XII dan
subhanallah benar ia menepati janjinya di kelas XII. Rafli anak yang pandai,
teguh pendirian, agak susah diberi masukan dan sering telat latihan. Jujur waktu itu saya belum tahu mengenai
roket air buat saja belum pernah, akhirnya saya diberitau salah seorang teman
untuk minta bantuan kepada mr tri. Subhanallah, sosok yang menyenangkan, mau
berbagi, mau mendengarkan dan mau mengajari orang lain bahkan yang baru kenal. alhamdulillah,
amat sangat terbantu dengan beliau.kami mempersiapkan lomba hampir 2 hari
bahkan sampe petang kami membuat dan latihan bersama tim SMA. Hari terakhir
2 hari proses membuat roket air, dengan banyak
negosisasi dengan anak-anak. Banyak sekali jadwal mereka , “ms, aku banyak
Pr?”, “ms, jangan pulang sore-sore”, “ms, aku yang harus beli?”. Akhirnya
kesepakatanpun kami buat untuk membuat roket air 2 hari sebelum pelaksanaan lomba
roket air. Membuat 2 jenis roket air untuk 2 kategori, tepat sasaran dan jarak
terjauh jumlah roket yang kami buat masing-masing tim adalah 4.SMA pun membuat
bareng dengan VHS diselasar kelas global. Mereka memang baru pertama kali membuat, dan
mereka juga perlu di tegasi untuk disiplin waktu agar tidak latihan sampai
malam. H-2 kami melakukan uji coba 2 jenis roket air kelompok A dengan desain roket
tepat sasaran, kelompok B dengan desain roket jarak terjauh. Kami melakukan
latihan di lapangan depan ruang global, bahagia senang rasanya bisa menemani
mereka, belajar berapa tekanan yang dibutuhkan, sudut yang digunakan, volume
bahan bakar yang dibutuhkan serta materi/zat apa yang bisa menimbulkan efek
roket dapat meluncur jauh tanpa tekanan yang besar sehingga membuat efisensi
energi. Anak-anak belajar sendiri, menganalisis sendiri bagaimana seharusnya
yang akan mereka lakukan untuk kompetisi esok, meskipun saya sering mengatakan
“jangan lupa dicatat lho, tekanan, sudut dan volume air”. Sampai anak-anak kesal
dengan suara saya yang seperti peluit, mereka menjawab “ IYa ms, santé to ms, santai”. Huft,namanya juga anak-anak pinginnya
saya jangan sampai lupa, eh kadang memang lupa beneran mereka gak catat
hasilnya karena keasyikan meluncurkan roket. Dusssssssssss, roket meluncur
sampai ke ladang depan 120 meter, Dusss melenceng ke jalan depan dan nyangkut
di pohon yang menjulang tinggi,. Dusssssssssssssss ada yang meluncur hanya 20
meter ke gawang sepak bola, ada yang melenceng ada juga yang lurus tuh roketnya.
Hahahahahahaahah, ketawanya si fatah
menertawakan roket yang melenceng dari jalurnya, hey rayen…… kamu yang naik
pohon itu aku nggak mau” kata fatah sambil meledek rayen, jelas saja diledek
karena rayen kan bertubuh gemuk. Salut sama si rayen, dia mau naik pohon
tersebut dan dia mau mencoba, meskipun saya di bawah deg-degan,,,,,,”rayen,
kamu g papa kan nak naik, hati-hati lho jangan sampai jatuh”. Kata rayen , “ms,
plis deh santé, bisa-bisa g usah takut” sambil naik pohon dengan susah payah.
Sudah naik eh, ternyata g bisa ambil………. Teman-teman yang lain kemudian tertawa
terbahak-bahak, akhirnya temankelompok lain memolong si rayen , udah kamu turun
aja……kita lempar aja roketnya dari bawah. Akhirnya beneran tuh anak-anak melempar roket
dengan sandal mereka, eh apesnya juga sandal tersangkut di atas pohon.
Kwkwkwkwkwkwwkwk, suara gaduh riuh tertawa terbahak-bahak bersama-sama. Setelah
roket didapat kembali, kemudian kami memutuskan untuk break dan evaluasi.
Mereka sungguh diluar dugaan saya, ide, gagasan kemudian komentar mereka
sungguh menakjubkan, beda dengan saat pelajaran berlangsung. Kalo dipelajaran
mereka sering diam jikalau ditanya mengenai materi pelajaran memang, beda
sekali antara pelajaran di dalam ruangan dan praktek diluar ruangan, mereka tentunya
mendapatkan pengalaman dan pelajaran langsung dari eksperiemn mereka.
H-1 saatnya membuat kembali dan memperbaiki
roket yang hancur setelah diluncurkan kemarin. Tim A (rayen, fatah dan jons)
membagi tugas, Fatah yang menjadi ketua timnya. Tim B (Aldo, Rafli dan iput)
juga membagi jobs, iput sebagai ketua tim. Keseruan dan tegang mulai terjadi
terutama dikelompok Tim B, Aldo dan Rafli sangat lama sekali kerjanya dan malah
disambi dengan maen-maen yang gak jelas, iput sudah mulai marah dia akhirnya
mengambil keputusan “udah, aku aja yang buat desain penutup roketnya” kalian berdua tuh kerjakan sendiri roketnya,
dari kemarin aku yang kerja terus (wajah kesal pun keluar). Saya hanya bisa
senyum, eh, malah kena semprot si Iput “ms, itu muridnya mbok disuruh kerja,
aku capek, ilangin tuh sama mereka berdua’. saya mendekati mereka berdua,
ternyata mereka berdua punya konflik batin sendiri “ide nya gak gathuk’,
duhhhhhh, “saya tegasin lagi ya, kalian g usah atos-atosan kalian itu tim jadi,
ayolah saling mengalah, apasih permasalahannya?”. Kemudian, Rafli membisikan
sesuatu kepada saya “ms, dia g bisa dijak kompromi, udah tak bilangin buat ini
eh malah buat yang itu, padahal kan ini dulu, males aku ms”. Memang posisi kami
dalam satu kelas tapi letak mereka berjauhan, oke rafli dan aldo, jadi gini
dari pada kalian lama, silahkan buat roket sendiri-sendiri dalam waktu 30
menit. Dengan wajah senang mereka bilang oke ms, Aduhhhhhhhh,,, anak-anak ni
ada-ada aja, mungkin dengan membuat roket dari 0 sampai finish ada kebanggan
mereka apalagi, bila diadu roketnya, roket siapa yang paling bagus pasti mereka
akan lebih senang.
Tim A adalah tim yang tenang mereka bisa cak
cek / gesit dalam mengerjakan tugasnya, namun tim ini adalah tim eksperimental
banget, jadi 1 langsung diluncurin dan dibuat mainan, sampai kesal saya dengan
mereka, saya lengah sedikit mereka lari kelapangan luncurin roket nya. Tapi ya
itulah mereka, saya tidak bisa bicara banyak asal mereka nyaman dan ikut lomba
saja saya sudah seneng dan bangga. “Tim A udah selesai?............Tim B udah
selesai?” ayo cepat-cepat sudah mau magrib kata saya …………oke ms,,,, kami sudah
selesai kata fatah, tak luncurin ya ms…….ayo yen, john kita latihan sendiri aja
mereka belum selesai……pada ngerjain opo e kok lama , makanya kayak kita kompak
g gelutan wae “ledek fatah ke tim A”. “Yuk, aku udah mulai teller sama minuman
bersoda *g boleh sebut merk* nih,,,,, ms nanti minuman bersodanya masukin galon
ku ya,,, buat dikos kosan…lumayan ms, gretong” kata rayen, john menyahut “udah
ayo maen”. Akhirnya tim A mecoba roket mereka,,,,,,,,,,,,,”ms pompanya
rusak”……..”eh, kalian kan yang lomba…ayo belajar perbaiki pompanya ini
alatnya”, kataku. Msssssssssss aku udah selesai!!!!!!!!!!! Teriak rafli, tak
coba ya, (sambil lari dari ruang global ke lapangan), saut iput……………..hoy,
bareng….bareng………………tunggu!!!!!, “iya fli, tunggu napa sih, sklian gentian sama
kelompok john juga” tegas aldo. “Iya-iya… ayo cepetan aku pingin nyobain nih
roket buatanku” kata rafli, “semua pingin nyoba keles, harus kompak ya …….ini
kompetisi lho jadi nanti kita pilih roket yang paling bagus buat diluncurin”
sahut iput. Latihanpun berjalan sampai jam 7 malam ditemani mr tri sebagai
coach kami, ms kiki dan mr ponti, rasa hati semakin riang dan tambah semangat,
anak-anakpun juga sangat senang dan bersemangat ketika mereka diberi dukungan
oleh sa dan kaproli mereka. Kami latihan sendiri tanpa SMA, mereka sudah pulang
duluan…. Wajarlah, mereka sudah lebih bisa duluan daripada kami yang baru
pertama kali mencoba.
Pagi yang cerah menyambut kami untuk
bersemangat mengikuti lomba roket air di UMY .meskipun anak-anak sedikit protes
karena mobil jemputan yang mengantar mereka lomba tidak sesuai yang mereka
harapkan dan tidak seperti yang biasanya mereka naiki. Mobil yang ber AC tradisional
alias ANGIN CENDELA, tempat yang sempit karena 6 anak plus barang bawaan mereka
1 tong besar sungguh sangat umpel-umpelan, ya pokoknya tidak standar mereka.
Tapi ketika mereka sampai disekolah pasti mereka akan bercerita tentang
keseruannya mengikuti lomba dengan perjuangan hebat mereka menahan PANAS, panas
hati, panas pikiran dan panas badan tentunya.
Lombapun
dimulai dengan canda tawa, sebelum lomba dimulai kami mulai berdoa dan dilanjut
bekerja (mempersiapkan peralatan, cek badan roket dan cek pompa). kategori
tepat sasaran dimulai, subhanallah mereka memompa dengan sekuat tenaga untuk
jarak 50 meter, kendalanya biasanya masalah pompa karena tidak boleh
menggunakan kompresor, bongkar pasang dan perbaikan pompa kayak dibengkel pun
terjadi, entah kenapa dan ada ilmu apa kami bisa memperbaiki padahal baru kali
ini kami ikut lomba. Lomba jarak terjauh
dimulai duluan, Tim A sudah dipanggi, Tim A menggunakan roket dengan
spesifikasi badan roket yang panjang dan diberi deterjen pada airnya agar ketika
memompa tidak terlalu kehabisan tenaga dan roket bisa meluncur jauh, selain itu
botol pet minuman bersoda hanya kuat pada tekanan kurang lebih 110 psi. Tim A
dan Tim B saling mendoakan agar dua-duanya menang dalam 2 kategori, Tim B
menggunakan roket dengan spesifikasi badan roket yang pendek.
Dussssssssssssssssssssssss roket tim A meluncur jauh, jarak luncuran sekitar
100 meter kemudian disusul roket Tim B yang menempuh jarak sampai 89 meter
saja………lihat cara mereka memompa sangat lucu, ekspresi pompa yang bocor, pompa
rusak dan kesusahan dalam memompa adalah hal yang menggelikan sangat. Keringat
deraspun mengalir pada wajah mereka ketika meningatnya selalu menimbulkan
kegelian tersendiri ketika mengingat cara memompa mereka dan selebrasi mereka
sebelum dan sesudah meluncurkan roket. 2 kali luncuran roket pada masing-masing
tim, susul menyusul skor antar sekolah. Ketika Tim A, pompa nya rusak mereka
bisa memperbaiki sendiri tapi, ketika Tim B pompanya rusak hanya bilang
…………..”aku gak bisa perbaiki nih”, kata aldo,,,,,,,,,,,,,,,,,kemudian dengan
sigap tim A membantu tim B “sini tak perbaiki, kamu perbaiki roketmu aja yang
rusak buat nanti kamu luncurin lagi, aku udah tak perbaiki kok roketku” kata
fatah. Pompa yang kami bawa hanya 2 itupun kami pakek dengan SMA saling
bergantian.
Roket sudah diluncurkan yang pertama tapi, kami
tak mau ganti roket untuk peluncuran kedua karena kami akan lebih susah
menganalisa roket baru ketika akan diluncurkan kembali. roket yang rusakpun
kami tambal dengan solasi tak lupa kami sematkan tulisan *aku yang menang*. Luncuran
kedua kemudian dimulai Dussssssssssssssssss………………ehhhhhhh
roketku gak ketok eh………..adoh ehhhhhhhhhh horeeeeeeee teriak tim A. “Iya…hebat
kalian, adoh kae mas e nganti mlayu-mlayu le ngukur” sahut tim B……….Tim B BMD
SMK 118 meter “teriak mas pengukur ke dewan juri”. Tim B mulai beraksi,,,, “
doake aku yo, doake……soale iki lho tim ku do gak iso mompo….mung tenagaku tok
le kuat, cowok-cowok iki ra do kuat” ujar iput. Tim A,,,,, “iya…………..ayo kita
gondol semua piala, jangan kalah sama SMA “. Ssuuuuuuuuuuuuuuuuuuttttttttt .
Ternyata roket tim B tidak memenuhi target, dan yang memenagkan kompetisi jarak
terjauh adalah Tim A…. Tim A memperoleh peringkat Ke 2.
“Udah, kalian gak usah sedih… masih ada satu
lagi kok, ayo kamu bisa!!! “ujar rayen menyemangati tim B.
Prit…prit…pritttttttttttttttttttttt! Lomba
roket air tepat sasaran sudah akan dimulai, dimohon peserta mempersiapkan diri
beserta roketnya. Tos ayo tos dulu…….semua berkumpul kemudian berdoa , BMD ……GO
Fight Win…. Teriak anak-anak……….saya hanya bingung” ngomong opo to kae bocah”
maklum baru pertama kali tos dengan anak2 BMD saat lomba.
Tim A
maju duluan….dussssssssssssssssssssss,,,,,,,,,,,,,, 2 kali melenceng dari
sasaran dan jaraknya pun agak jauh. Kemudian disusul Tim B
dussssssssssss……………luncuran pertama kena tong horee teriak anak-anak dengan
senang .”ms kena ms”, hebat kalian dan kuacungkan jempolku, iput kemudian
berkata “ tapi masih ada 1 kali” semoga yang lain gak masuk kecuali VHS, jarak
paling deket juga VHS pokok e gondola piala 2 kabeh menang. Ini lah permintaan
anak-anak pada masing-masing TUHANnya ketika lomba. Alhamdulillah doa mereka
membuahkan hasil Tim B menjadi juara 1 kategori tepat sasaran.
alhamdulilah kami menang lagi.subhanallah hari
itu hari yang sangat mengenangkan bagi kami, 2 tim 2 kejuaraan kami Raih. saya
senang, saya banģga dan saya terharu bisa mendampingi mereka untuk mendapatkan
juara. itulah pengalaman pertama mendampingi lomba dan pengalaman pertama lomba
roket air. Kebanggaan saya adalah mereka selalu optimis dalam kompetisi, fair,
menerima kenyataan, tidak pantang menyerah, jujur (tidak melakukan kecurangan)
dan pastinya saling membantu walaupun beda tim mereka selalu saling support pastinya
dan mereka selalu dapat menjadikan hidup saya lebih berarti dan bermakna. Pastinya mereka mau belajar dan tidak
meremehkan gurunya, meskipun gurunya belum pernah mengikuti kompetisi roket air dan belum pernah mencoba
membuat roket air sebelumnya, mereka sangat hormat dengan guru. Mencoba
menuliskan tinta emas di hati dan ingatan anak-anak memang membutuhkan
perjuangan yang maha dasyat dan itulah perjuangan sesungguhnya untuk
mendapatkan bekal dikehidupan yang kekal nanti. Ini adalah perjuangan dan kerja
keras bersama bukan serta merta peran guru, guru tidak ada siswa tak mungkin juga disebut juga sebagai guru.
Guru tanpa siswa tak akan berarti karena guru bukan status palsu saja, tapi
perlu pembuktian apakah pantas dipanggil GURU.